Fanfiction #3
Chapter 3 : Kaien senpai
Disclaimer : 'Bleach' punyanya Tite Kubo.. *sembah-sembah
Warning : Ancur, sok Romance, tidak jelas, dan bla blab bla -_-"
Spik dari Author kikuk : Yo pembaca! Kita bertemu lagi di chap ke-3 dari fanfic kedua saiya yang selalu GeJe ini! (Full power!)
Pertama-tama saiya ucapkan terima kasih kepada para pembaca... *sembah sujut untuk para pembaca sekalian.. Fanfic saiya kali ini di persembahkan untuk pembaca yang ngefans sama drama-drama F4 terutama BBF... ;)
Oke silahkan di baca.. yukk mari...
Sudah 3 Jam sejak Rukia mendapatkan kartu merah berlambangkan tengkorak itu. Berbagai macam cobaan menghampirinya. Dari dia mendapati meja dan kursinya di corat-coret dan di tumpuki sampah sampai sekarang dia di lempari telur dan tepung. Namun dia tidak menangis, dia hanya bisa menatap mereka yang menimpukinya dengan sinis dan memendam perasaan kesalnya. Jujur saja Rukia tidak ingin membuat masalah di sekolah barunya ini.
"BRENGSEK KAU DANDELION! AWAS KAU!"Ujar Rukia melampiaskan kekesalanya di atap gedung sekolah yang super sepi.
"KAU KIRA AKU TAKUT PADAMU APA? MENYEBALKAN!"Ujarnya lagi.
Rukia tidak menyadari, ternyata di atap itu dia tidak sendirian. Dibelakangnya sudah ada seseorang yang sedang asik mendengarkan musik, kini terganggu oleh suara teriakan-teriakannya. Ternyata orang itu adalah Kaien.
"Kau ini berisik sekali.. aku jadi tidak bisa mendengarkan musik yang kusuka.."Ujarnya menegur Rukia yang masih ingin berteriak-teriak melepaskan kekesalannya.
"Ka..kaien-senpai?"Ujar Rukia mendadak jadi gugup dan menundukan kepalanya.
Jujur saja, Rukia sekarang takut. Takut Kaien akan melaporkan semua yang ia teriak-teriakan akan Ichigo. Perlahan-lahan Rukia berjalan mundur dari Kaien. Sebaliknya Kaien berjalan mendekati Rukia. Lalu, Kaien menyentuh rambut Rukia yang di penuhi tepung dan membersihkannya dengan tangannya.
"Kau sudah berisik.. kotor pula.. hhe"Ujarnya lembut.
"A.. um... Kaien-senpai?"Ujar Rukia terbata-bata.
"Ya?"
"Apa kau akan melaporkanku pada si Kepala Dandelion itu?"Ujar Rukia sedikit ketakutan.
"Dandelion? Ichigo maksudmu? hahaha..."Ujarnya mulai tertawa. Senyuman Kaien, sungguh pemandangan yang indah pikir Rukia.
"Ya.. dia.. apa kau akan melaporkannya?"Ujarku menjadi gugup.
"Tidak.."Ujarnya masih tersenyum-senyum.
"Benarkah? Syukurlahh..."Ujar Rukia menarik nafas lega.
"Ya.. Inikan bukan urusanku.. ini adalah urusan Ichigo.. aku tidak suka ikut campur jika dia sudah mulai bertingkah begini.."Ujarnya menjelaskan. Rukia hanya bisa terdiam dan membayangkan betapa gentlemannya cowok itu.
"Oiya, aku harus pergi.."Ujarnya tiba-tiba seraya berjalan pergi.
"Ah, te..terimakasih Kaien-senpai..."Ujar Rukia terbata-bata.
"Terimakasih untuk apa? haha.. Lebih baik kamu pulang dan mandi yang bersih sana!"Ujarnya lagi sebelum menghilang.
Rukia sungguh senang ternyata di antara 3 iblis itu masih ada 1 malaikat. Dan Kaien-senpailah malaikatnya. Semenjak itu Rukia menjadi lebih berani dalam menghadapi murid-murid yang mengerjainya. Walaupun Ririn sudah tidak bersamanya lagi, Walaupun dia sendiran dan walaupun harus melawan seribu Ichigopun, Asal ada Kaien-senpai Rukia merasa bisa melewatinya. Karna sekarang dia benar-benar sudah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan cowok gentleman itu.
Mengetahui semua rencana yang ia buat gagal membuat rukia bertekuk lutut di hadapannya, maka Ia terjun langsung ke lapangan untuk mengerjainya. Rukia yang sudah mulai eneg dan kesal dengan tingkah kekanak-kanakan dan egois Ichigo juga menantang perang dengannya.
"ICHIGO KUROSAKI!"Ujar Rukia meneriaki nama Ichigo mengunakan toa dan berdiri di pagar batu. Ichigo dan 3 teman lainnya menengok ke arah Rukia penasaran apa yang ingin di bicarakan gadis mungil itu menggunakan big toa.
"AKU JUGA MENYATAKAN PERANG PADAMU DAN-DE-LION!"Ujar Rukia seraya menunjuk Ichigo dan menyebutkan nama cowok beken itu dengan dandelion.
Ichigo hanya tersenyum arogant dan berjalan pergi bersama teman-temannya yang sendari tadi tertawa kecil, Kecuali kaien. Kaien hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya terhadap Rukia baru dia berjalan pergi. Rukia yang melihat senyuman itu semakin semangat dalam menghadapi Ichigo.
Ditempat lain Ichigo dan 3 temannya berkumpul, mereka sedang bolos pelajaran. Grimmjaw dan Ulquiorra sedang sibuk meneguk sanpanye dan bergosip ria mengenai wanita. Sedangkan Kaien sedang sibuk memilih-milih lagu yang ingin diputarnya. Ichigo sendiri hanya berjalan mondar-mandir di ruangan yang super luas itu. Dia sedang memikirkan rencana agar Rukia bertekuk lutut di hadapannya.
"Apa yang harus kulakukan agar si pendek itu bertekuk lutut padaku? SIAL! aku kehabisan akal.."Ujarnya sudah mulai stres dan mengacak-acak tataan rambutnya sendiri.
"Aku ada ide nih!"Ujar Grimmjaw tiba-tiba.
"Ya..ya.. apa?"Ujar Ichigo
Lalu mereka berdua saling berbisik, Ichigo meluncurkan senyuman arogantnya. Kaien melirik penasaran kearah Grimmjaw dan Ichigo. Sedangkan Ulquiorra yang juga penasaran, terang-terangan bertanya ;
"Apa rencanannya?"Ujarnya
"Tunggu saja sampai Minggu Ujian.. hehehe"Ujar Ichigo dan grimjaw tertawa iblis.
"Memangnya kau ingin berbuat apa di ujian?"Ujar Kaien yang juga mulai angkat bicara.
"Yah, kau tunggu saja.. hahaha"Lagi-lagi Ichigo menyunggingkan senyum arogantnya.
Lalu, tiba-tiba Ichigo menarik gelas sanpanye juga ;
"Mari kita bersulang demi keberhasilan rencana kali ini.."Ujar Ichigo seraya menyodorkan gelas sanpanye. Grimmjaw dan Ulquiorra juga ikutan minum lagi. Sedangkan Kaien hanya bisa tersenyum dengan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah ke-3 temannya itu.
Spik dari Author kikuk : Akhirnya chap ini kelar.. hehe... Gimana ceritanya? cukup GeJe kah? atau cukup aneh kah? hahaha... XD
Tetep kirimkan saran, kritikan dan komentarmu buat yang udah kirim.. saiya berterima kasih banget! tapi jangan lupa buat kirim lagi.. *ngarep.. ;)
Oke sampe ketemu di next chap ya.. cup cup muach... :*
Disclaimer : 'Bleach' punyanya Tite Kubo.. *sembah-sembah
Warning : Ancur, sok Romance, tidak jelas, dan bla blab bla -_-"
Spik dari Author kikuk : Yo pembaca! Kita bertemu lagi di chap ke-3 dari fanfic kedua saiya yang selalu GeJe ini! (Full power!)
Pertama-tama saiya ucapkan terima kasih kepada para pembaca... *sembah sujut untuk para pembaca sekalian.. Fanfic saiya kali ini di persembahkan untuk pembaca yang ngefans sama drama-drama F4 terutama BBF... ;)
Oke silahkan di baca.. yukk mari...
Sudah 3 Jam sejak Rukia mendapatkan kartu merah berlambangkan tengkorak itu. Berbagai macam cobaan menghampirinya. Dari dia mendapati meja dan kursinya di corat-coret dan di tumpuki sampah sampai sekarang dia di lempari telur dan tepung. Namun dia tidak menangis, dia hanya bisa menatap mereka yang menimpukinya dengan sinis dan memendam perasaan kesalnya. Jujur saja Rukia tidak ingin membuat masalah di sekolah barunya ini.
"BRENGSEK KAU DANDELION! AWAS KAU!"Ujar Rukia melampiaskan kekesalanya di atap gedung sekolah yang super sepi.
"KAU KIRA AKU TAKUT PADAMU APA? MENYEBALKAN!"Ujarnya lagi.
Rukia tidak menyadari, ternyata di atap itu dia tidak sendirian. Dibelakangnya sudah ada seseorang yang sedang asik mendengarkan musik, kini terganggu oleh suara teriakan-teriakannya. Ternyata orang itu adalah Kaien.
"Kau ini berisik sekali.. aku jadi tidak bisa mendengarkan musik yang kusuka.."Ujarnya menegur Rukia yang masih ingin berteriak-teriak melepaskan kekesalannya.
"Ka..kaien-senpai?"Ujar Rukia mendadak jadi gugup dan menundukan kepalanya.
Jujur saja, Rukia sekarang takut. Takut Kaien akan melaporkan semua yang ia teriak-teriakan akan Ichigo. Perlahan-lahan Rukia berjalan mundur dari Kaien. Sebaliknya Kaien berjalan mendekati Rukia. Lalu, Kaien menyentuh rambut Rukia yang di penuhi tepung dan membersihkannya dengan tangannya.
"Kau sudah berisik.. kotor pula.. hhe"Ujarnya lembut.
"A.. um... Kaien-senpai?"Ujar Rukia terbata-bata.
"Ya?"
"Apa kau akan melaporkanku pada si Kepala Dandelion itu?"Ujar Rukia sedikit ketakutan.
"Dandelion? Ichigo maksudmu? hahaha..."Ujarnya mulai tertawa. Senyuman Kaien, sungguh pemandangan yang indah pikir Rukia.
"Ya.. dia.. apa kau akan melaporkannya?"Ujarku menjadi gugup.
"Tidak.."Ujarnya masih tersenyum-senyum.
"Benarkah? Syukurlahh..."Ujar Rukia menarik nafas lega.
"Ya.. Inikan bukan urusanku.. ini adalah urusan Ichigo.. aku tidak suka ikut campur jika dia sudah mulai bertingkah begini.."Ujarnya menjelaskan. Rukia hanya bisa terdiam dan membayangkan betapa gentlemannya cowok itu.
"Oiya, aku harus pergi.."Ujarnya tiba-tiba seraya berjalan pergi.
"Ah, te..terimakasih Kaien-senpai..."Ujar Rukia terbata-bata.
"Terimakasih untuk apa? haha.. Lebih baik kamu pulang dan mandi yang bersih sana!"Ujarnya lagi sebelum menghilang.
Rukia sungguh senang ternyata di antara 3 iblis itu masih ada 1 malaikat. Dan Kaien-senpailah malaikatnya. Semenjak itu Rukia menjadi lebih berani dalam menghadapi murid-murid yang mengerjainya. Walaupun Ririn sudah tidak bersamanya lagi, Walaupun dia sendiran dan walaupun harus melawan seribu Ichigopun, Asal ada Kaien-senpai Rukia merasa bisa melewatinya. Karna sekarang dia benar-benar sudah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan cowok gentleman itu.
Mengetahui semua rencana yang ia buat gagal membuat rukia bertekuk lutut di hadapannya, maka Ia terjun langsung ke lapangan untuk mengerjainya. Rukia yang sudah mulai eneg dan kesal dengan tingkah kekanak-kanakan dan egois Ichigo juga menantang perang dengannya.
"ICHIGO KUROSAKI!"Ujar Rukia meneriaki nama Ichigo mengunakan toa dan berdiri di pagar batu. Ichigo dan 3 teman lainnya menengok ke arah Rukia penasaran apa yang ingin di bicarakan gadis mungil itu menggunakan big toa.
"AKU JUGA MENYATAKAN PERANG PADAMU DAN-DE-LION!"Ujar Rukia seraya menunjuk Ichigo dan menyebutkan nama cowok beken itu dengan dandelion.
Ichigo hanya tersenyum arogant dan berjalan pergi bersama teman-temannya yang sendari tadi tertawa kecil, Kecuali kaien. Kaien hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya terhadap Rukia baru dia berjalan pergi. Rukia yang melihat senyuman itu semakin semangat dalam menghadapi Ichigo.
Ditempat lain Ichigo dan 3 temannya berkumpul, mereka sedang bolos pelajaran. Grimmjaw dan Ulquiorra sedang sibuk meneguk sanpanye dan bergosip ria mengenai wanita. Sedangkan Kaien sedang sibuk memilih-milih lagu yang ingin diputarnya. Ichigo sendiri hanya berjalan mondar-mandir di ruangan yang super luas itu. Dia sedang memikirkan rencana agar Rukia bertekuk lutut di hadapannya.
"Apa yang harus kulakukan agar si pendek itu bertekuk lutut padaku? SIAL! aku kehabisan akal.."Ujarnya sudah mulai stres dan mengacak-acak tataan rambutnya sendiri.
"Aku ada ide nih!"Ujar Grimmjaw tiba-tiba.
"Ya..ya.. apa?"Ujar Ichigo
Lalu mereka berdua saling berbisik, Ichigo meluncurkan senyuman arogantnya. Kaien melirik penasaran kearah Grimmjaw dan Ichigo. Sedangkan Ulquiorra yang juga penasaran, terang-terangan bertanya ;
"Apa rencanannya?"Ujarnya
"Tunggu saja sampai Minggu Ujian.. hehehe"Ujar Ichigo dan grimjaw tertawa iblis.
"Memangnya kau ingin berbuat apa di ujian?"Ujar Kaien yang juga mulai angkat bicara.
"Yah, kau tunggu saja.. hahaha"Lagi-lagi Ichigo menyunggingkan senyum arogantnya.
Lalu, tiba-tiba Ichigo menarik gelas sanpanye juga ;
"Mari kita bersulang demi keberhasilan rencana kali ini.."Ujar Ichigo seraya menyodorkan gelas sanpanye. Grimmjaw dan Ulquiorra juga ikutan minum lagi. Sedangkan Kaien hanya bisa tersenyum dengan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah ke-3 temannya itu.
Spik dari Author kikuk : Akhirnya chap ini kelar.. hehe... Gimana ceritanya? cukup GeJe kah? atau cukup aneh kah? hahaha... XD
Tetep kirimkan saran, kritikan dan komentarmu buat yang udah kirim.. saiya berterima kasih banget! tapi jangan lupa buat kirim lagi.. *ngarep.. ;)
Oke sampe ketemu di next chap ya.. cup cup muach... :*
Komentar
Posting Komentar