Fanfiction #2
Chapter 2 : Kartu Merah
Disclaimer : 'Bleach' punyanya Tite Kubo.. *sembah-sembah
Warning : Ancur, sok Romance, tidak jelas, dan bla blab bla -_-"
Spik dari Author kikuk : Yo pembaca! Kita bertemu lagi di chap ke-2! (Full power!)
Pertama-tama saiya ucapkan terima kasih kepada para pembaca... *sembah sujut untuk para pembaca sekalian.. Fanfic saiya kali ini di persembahkan untuk pembaca yang ngefans sama drama-drama F4 terutama BBF... ;)
Oke, tanpa basa-basi lagi ayo di baca.. Yuk mari... ~ :)
Gedung SHS benar-benar bagaikan Hotel berbintang ketimbang di sebut sekolah di mata Rukia. Dia berjalan-jalan berkeliling-keliling sekolah, sampai akhirnya dia menemukan Kolam renang yang luas nan megah. Bahkan lebar kolamnya melebihi kolam renang umum. Baru saja menikmati keindahan kolam renang itu, Tiba-tiba Bel berbunyi. Kelas pertama Rukia di SHS. Dia menempati kursi kosong di paling belakang. Disebelahnya sudah ada seorang gadis cantik yang menegurnya ;
"Haii, aku Ririn.. ayo kita berteman.."Ujar gadis cantik berambut pirang itu.
"Aku Rukia.. Rukia Kuchiki.. iya ayo kita berteman.."Ujar Rukia ramah.
Teman pertama Rukia di SHS adalah Ririn. Seorang gadis yang bertubuh mungil dan cantik. Dia anak dari pengusaha Kaya di swiss. Walaupun Ririn berasal dari keluarga terpandang, Tapi dia tidak sombong terhadap Rukia yang berhasil masuk SHS karna beasiswa. Bel istirahatpun berbunyi, mereka berdua pergi kekantin berdua dan membeli ice cream. Lalu, mereka berjalan-jalan keliling-keliling sekolah sembari menikmati ice cream mereka.
"Hey, Rukia.. Kamu hebat ya bisa masuk sini dengan Beasiswa.."Ujar Ririn memulai percakapan.
"Hahah.. gak juga kok.. aku biasa-biasa saja.."Ujar Rukia merendahkan diri.
"Haha.. jangan begitu, aku tau kau pintar.."Ujarnya lagi, kali ini dia sambil berjalan-jalan di atas pagar batu.
"haha.. tidak juga kok sungguh! Umm ririn-chan.. hati-hati.."Ujar Rukia memperingati Ririn yang sepertinya mulai kehilangan keseimbangan.
"Huuaa..."Teriak Ririn histeris.
BRUKKK... Plok!
Karna kehilangan keseimbangannya otomatis Ririn terjatuh. Dengan singgap Rukia datang menolongnya dan membantunya berdiri. Ririn merasa ada seseorang menatapnya sinis. Lalu ia mendogak dan mencari siapa orang yang menatapnya.
"Ah! Ku..kurosaki? a..ada apa?"Ujar Ririn terbata-bata melihat Ichigo sang Idola para gadis itu menatapnya sinis dan kesal.
"ADA APA? kau bilang sesuatu yang ada di sepatuku ini ADA APA?"Ujar Ichigo Kesal. Dia menunjukan sepatu elitnya yang mengkilap bercampur noda Ice cream.
"Ma...maaf.. Kurosaki.."Ujar Ririn sedikit gemetaran.
"Memangnya kata maaf darimu dapat membuat sepatuku yang mengkilap ini kembali seperti semula?"Ujar Ichigo kesal.
"A..aku akan membelikan sepatu yang sama dengan milikmu itu sebagai gantinya.."Ujar Ririn mulai ketakutan.
"Membelikanya yang sama? mbbhh.. jangan membuatku tertawa! ini sepatu satu-satunya didunia.. karya pengrajin sepatu italia.. yang sekarang pengrajin itu sudah tiada.. kau bilang mau membelikannya yang sama?"Ujar Ichigo lagi.
"La...lalu aku harus bagaimana? agar kau mau memaafkanku?"Ujar Rinrin yang mulai ingin menangis.
"Nih.. Sekarang kamu harus Jilat kembali Ice cream yang udah kamu jatuhin ke sepatuku.. dengan begitu aku akan memaafkanmu.."Ujar Ichigo.
Mendengar hal itu, Rukia menjadi naik pitam. Baginya Ichigo hanya ingin memanfaatkan ketenaran dan kekuasaan keluarganya demi kepentingan sendiri. Rukia melirik dan mencegahRirin yang hampir ingin melakukan perintah Ichigo yaitu menjilat sepatunya. Lalu Rukia berbalik menghadapi si cowok arogant itu ;
"Dia tidak sengaja menjatuhkannya.. kenapa sampai menyuruhnya menjilat sepatumu segala?"Ujar Rukia kesal.
"Hey, aku tidak ada urusan denganmu!"Ujar Ichigo dingin.
"Tapi dia temanku! tentu ada urusannya denganku!"Ujar Rukia tidak mau kalah.
"Kalo dia temanmu, berarti kamu maukan menggantikannya menjilat sepatuku? Ayo Jilat.. buruann!"Ujar Ichigo seraya menggerak-gerakan sepatunya yang berlumurana Ice cream.
Rukia melirik sepatu Ichigo yang berlumuran Ice cream, lalu ia berlutut di depan Ichigo. Melihat tingkah Rukia, Ririn hanya bisa menangis. Berbeda dengan Ichigo, dia justru cengengesan melihat Rukia yang berlutut. Namun baru beberapa detik berlutut ;
Plok!
Ice cream yang dari tadi di genggam Rukia, sekarang berada di wajah Ichigo. Ichigo yang melihat tingkah Rukia, menatap Sinis dengan penuh tanda tanya. Rukia mendengus melihat Ichigo yang kebingungan dengan tingkahnya barusan.
"Kau! berani-beraninya kau! cepat minta maaf!"Ujar Ichigo kesal.
"T-I-D-A-K M-A-U!"Ujar Rukia seraya menarik Ririn dan meninggalkan Ichigo sendirian.
Baru pertama kali Seorang Ichigo di perlakukan seperti ini oleh seseorang. Di benar-benar tidak memaafkan Perlakuan Rukia yang berani menentangnya. Dan sepertinya Rukia tidak mempedulikan itu, Yang Rukia pedulikan adalah Ririn temannya. Dia Tidak ingin seseorang menyakiti teman pertamanya di SHS.
Keesokan harinya, Seperti biasa Rukia mengendarai sepedahnya menuju SHSnya tercinta. Namun, kali ini sepertinya pandangan orang akan dirinya sedikit berbeda dari kemarin. Rukia yang curiga akan hal ini berusaha mencari Rinrin temannya itu. Sayangnya dia tidak menemukannya dimana-mana. Akhirnya Rukia memutuskan untuk mengambil beberapa buku di lokernya sebelum pelajaran di mulai. Saat Rukia membuka Loker, Dia melihat sesuatu tertempel disana. Kerta merah dengan lambang tengkorak di tengahnya. Lalu Ia mengambilnya. Murid-murid lain yang melihat Rukia memegang kertas itupun langsung berteriak-teriak ;
"Hey! Dia mendapatkan Kartu Merah dari F4!"
"Apa? wah kasihan diakan seorang wanita!"
"Hati-hati jangan dekati dia! dia sudah ditantang perang oleh F4!"
Rukia menaikan satu alisnya ketika mendengar kata F4.
"Perang? F4? apaan sih?"Ujar Rukia bingung.
Ditempat lain, Ichigo beserta 3 temannya sedang memerhatikannya. Dia tersenyum arogant melihat Rukia menggengam Kartu Merah yang dia kirim kedalam loker gadis itu. 2 temannya, Grimmjaw dan Ulquiorra hanya tertawa kecil melihat kelakuan ketua mereka. Sedangkan Kaien hanya duduk di sofa dan sibuk membaca majalah.
"Selamat datang di neraka SHS.. Rukia Kuchiki!"Ujar Ichigo Kurosaki seraya menyungingakn kembali senyum arogantny.
Dari kejauhan Ririn, mengintip temannya yang sedang dalam bahaya dengan ketakutan. Dia hanya bisa mengintip dan menjauhi Rukia untuk sementara waktu. Sementara itu Rukia yang mendapat Kartu merah masih menjadi bahan pembicaraan murid-murid lain.
Spik dari Author kikuk : Yeah! akhirnya Chap ke-2 selesai.. Bagaimana cerita BBF ala bleach ini? hehe.. maaf ya buat para fans Ichigo.. Di cerita ini Ichigonya harus berakting arogant dlu.. heheh.. :D
Sampai ketemu di next chap.. bye..cup cup muach..:*
Disclaimer : 'Bleach' punyanya Tite Kubo.. *sembah-sembah
Warning : Ancur, sok Romance, tidak jelas, dan bla blab bla -_-"
Spik dari Author kikuk : Yo pembaca! Kita bertemu lagi di chap ke-2! (Full power!)
Pertama-tama saiya ucapkan terima kasih kepada para pembaca... *sembah sujut untuk para pembaca sekalian.. Fanfic saiya kali ini di persembahkan untuk pembaca yang ngefans sama drama-drama F4 terutama BBF... ;)
Oke, tanpa basa-basi lagi ayo di baca.. Yuk mari... ~ :)
Gedung SHS benar-benar bagaikan Hotel berbintang ketimbang di sebut sekolah di mata Rukia. Dia berjalan-jalan berkeliling-keliling sekolah, sampai akhirnya dia menemukan Kolam renang yang luas nan megah. Bahkan lebar kolamnya melebihi kolam renang umum. Baru saja menikmati keindahan kolam renang itu, Tiba-tiba Bel berbunyi. Kelas pertama Rukia di SHS. Dia menempati kursi kosong di paling belakang. Disebelahnya sudah ada seorang gadis cantik yang menegurnya ;
"Haii, aku Ririn.. ayo kita berteman.."Ujar gadis cantik berambut pirang itu.
"Aku Rukia.. Rukia Kuchiki.. iya ayo kita berteman.."Ujar Rukia ramah.
Teman pertama Rukia di SHS adalah Ririn. Seorang gadis yang bertubuh mungil dan cantik. Dia anak dari pengusaha Kaya di swiss. Walaupun Ririn berasal dari keluarga terpandang, Tapi dia tidak sombong terhadap Rukia yang berhasil masuk SHS karna beasiswa. Bel istirahatpun berbunyi, mereka berdua pergi kekantin berdua dan membeli ice cream. Lalu, mereka berjalan-jalan keliling-keliling sekolah sembari menikmati ice cream mereka.
"Hey, Rukia.. Kamu hebat ya bisa masuk sini dengan Beasiswa.."Ujar Ririn memulai percakapan.
"Hahah.. gak juga kok.. aku biasa-biasa saja.."Ujar Rukia merendahkan diri.
"Haha.. jangan begitu, aku tau kau pintar.."Ujarnya lagi, kali ini dia sambil berjalan-jalan di atas pagar batu.
"haha.. tidak juga kok sungguh! Umm ririn-chan.. hati-hati.."Ujar Rukia memperingati Ririn yang sepertinya mulai kehilangan keseimbangan.
"Huuaa..."Teriak Ririn histeris.
BRUKKK... Plok!
Karna kehilangan keseimbangannya otomatis Ririn terjatuh. Dengan singgap Rukia datang menolongnya dan membantunya berdiri. Ririn merasa ada seseorang menatapnya sinis. Lalu ia mendogak dan mencari siapa orang yang menatapnya.
"Ah! Ku..kurosaki? a..ada apa?"Ujar Ririn terbata-bata melihat Ichigo sang Idola para gadis itu menatapnya sinis dan kesal.
"ADA APA? kau bilang sesuatu yang ada di sepatuku ini ADA APA?"Ujar Ichigo Kesal. Dia menunjukan sepatu elitnya yang mengkilap bercampur noda Ice cream.
"Ma...maaf.. Kurosaki.."Ujar Ririn sedikit gemetaran.
"Memangnya kata maaf darimu dapat membuat sepatuku yang mengkilap ini kembali seperti semula?"Ujar Ichigo kesal.
"A..aku akan membelikan sepatu yang sama dengan milikmu itu sebagai gantinya.."Ujar Ririn mulai ketakutan.
"Membelikanya yang sama? mbbhh.. jangan membuatku tertawa! ini sepatu satu-satunya didunia.. karya pengrajin sepatu italia.. yang sekarang pengrajin itu sudah tiada.. kau bilang mau membelikannya yang sama?"Ujar Ichigo lagi.
"La...lalu aku harus bagaimana? agar kau mau memaafkanku?"Ujar Rinrin yang mulai ingin menangis.
"Nih.. Sekarang kamu harus Jilat kembali Ice cream yang udah kamu jatuhin ke sepatuku.. dengan begitu aku akan memaafkanmu.."Ujar Ichigo.
Mendengar hal itu, Rukia menjadi naik pitam. Baginya Ichigo hanya ingin memanfaatkan ketenaran dan kekuasaan keluarganya demi kepentingan sendiri. Rukia melirik dan mencegahRirin yang hampir ingin melakukan perintah Ichigo yaitu menjilat sepatunya. Lalu Rukia berbalik menghadapi si cowok arogant itu ;
"Dia tidak sengaja menjatuhkannya.. kenapa sampai menyuruhnya menjilat sepatumu segala?"Ujar Rukia kesal.
"Hey, aku tidak ada urusan denganmu!"Ujar Ichigo dingin.
"Tapi dia temanku! tentu ada urusannya denganku!"Ujar Rukia tidak mau kalah.
"Kalo dia temanmu, berarti kamu maukan menggantikannya menjilat sepatuku? Ayo Jilat.. buruann!"Ujar Ichigo seraya menggerak-gerakan sepatunya yang berlumurana Ice cream.
Rukia melirik sepatu Ichigo yang berlumuran Ice cream, lalu ia berlutut di depan Ichigo. Melihat tingkah Rukia, Ririn hanya bisa menangis. Berbeda dengan Ichigo, dia justru cengengesan melihat Rukia yang berlutut. Namun baru beberapa detik berlutut ;
Plok!
Ice cream yang dari tadi di genggam Rukia, sekarang berada di wajah Ichigo. Ichigo yang melihat tingkah Rukia, menatap Sinis dengan penuh tanda tanya. Rukia mendengus melihat Ichigo yang kebingungan dengan tingkahnya barusan.
"Kau! berani-beraninya kau! cepat minta maaf!"Ujar Ichigo kesal.
"T-I-D-A-K M-A-U!"Ujar Rukia seraya menarik Ririn dan meninggalkan Ichigo sendirian.
Baru pertama kali Seorang Ichigo di perlakukan seperti ini oleh seseorang. Di benar-benar tidak memaafkan Perlakuan Rukia yang berani menentangnya. Dan sepertinya Rukia tidak mempedulikan itu, Yang Rukia pedulikan adalah Ririn temannya. Dia Tidak ingin seseorang menyakiti teman pertamanya di SHS.
Keesokan harinya, Seperti biasa Rukia mengendarai sepedahnya menuju SHSnya tercinta. Namun, kali ini sepertinya pandangan orang akan dirinya sedikit berbeda dari kemarin. Rukia yang curiga akan hal ini berusaha mencari Rinrin temannya itu. Sayangnya dia tidak menemukannya dimana-mana. Akhirnya Rukia memutuskan untuk mengambil beberapa buku di lokernya sebelum pelajaran di mulai. Saat Rukia membuka Loker, Dia melihat sesuatu tertempel disana. Kerta merah dengan lambang tengkorak di tengahnya. Lalu Ia mengambilnya. Murid-murid lain yang melihat Rukia memegang kertas itupun langsung berteriak-teriak ;
"Hey! Dia mendapatkan Kartu Merah dari F4!"
"Apa? wah kasihan diakan seorang wanita!"
"Hati-hati jangan dekati dia! dia sudah ditantang perang oleh F4!"
Rukia menaikan satu alisnya ketika mendengar kata F4.
"Perang? F4? apaan sih?"Ujar Rukia bingung.
Ditempat lain, Ichigo beserta 3 temannya sedang memerhatikannya. Dia tersenyum arogant melihat Rukia menggengam Kartu Merah yang dia kirim kedalam loker gadis itu. 2 temannya, Grimmjaw dan Ulquiorra hanya tertawa kecil melihat kelakuan ketua mereka. Sedangkan Kaien hanya duduk di sofa dan sibuk membaca majalah.
"Selamat datang di neraka SHS.. Rukia Kuchiki!"Ujar Ichigo Kurosaki seraya menyungingakn kembali senyum arogantny.
Dari kejauhan Ririn, mengintip temannya yang sedang dalam bahaya dengan ketakutan. Dia hanya bisa mengintip dan menjauhi Rukia untuk sementara waktu. Sementara itu Rukia yang mendapat Kartu merah masih menjadi bahan pembicaraan murid-murid lain.
Spik dari Author kikuk : Yeah! akhirnya Chap ke-2 selesai.. Bagaimana cerita BBF ala bleach ini? hehe.. maaf ya buat para fans Ichigo.. Di cerita ini Ichigonya harus berakting arogant dlu.. heheh.. :D
Sampai ketemu di next chap.. bye..cup cup muach..:*
Komentar
Posting Komentar